Translate

Rabu, 03 Desember 2014

UJI TARIK

Pengertian Uji Tarik 
Uji Tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland, 1985]. 
Uji Tarik adalah pengujian dengan menarik spesimen hingga patah/putus. 

                                                Gambar Contoh Spesimen Uji Tarik
Tujuan dari pengujian tarik adalah :
1. Mendapatkan kurva uji tarik.
                                                     Gambar Kurva Uji Tarik
2. Menentukan beberapa sifat mekanik spesimen.
4. Mengamati fenomena yang terjadi selama pengujian.

Sifat material yang didapatkan pada saat pengujian :
1. Kekuatan Tarik / tensile strength 
2. Keuletan 
3. Tegangan Luluh
4. Modulus Elastisitas
5. Tegangan Putus 

Fenomena yang terjadi selama deformasi :
1. Elastisitas 
Apabila mesin uji tarik dimatikan saat penarikan, spesimen akan kembali ke bentuk awal sebelum penarikan.
2. Plastisitas 
Apabila mesin uji tarik dimatikan saat penarikan, spesimen tidak dapat kembali kebentuk awal sebelum penarikan.
3. Fenomena Luluh
Bagian tengah spesimen akan luluh sesaat sebelum spesimen putus/patah.
4. Pengecilan Penampang
Spesimen akan mengalami pengecilan penampang pada saat penarikan.
5. Bidang Patah 
Bidang tempat patahan ( putus ) berlangsung.


                                                  Gambar Mesin Uji Tarik ( UTM )

Prosedur uji tarik :
1. Spesimen berdasarkan standar.
2. Ukur kekerasan dari spesimen.
3. Ukur panjang dan diameter spesimen.
4. Perkirakan beban tertinggi yang akan diberikan pada spesimen.
5. Siapkan mesin uji tarik, hidupkan pompa dan berikan beban awal pada mesin uji tarik
     - Pastikan spesimen terpasang dengan baik pada pencengkam
     - Pastikan komputer dapat memberikan informasi berupa data dengan baik.
     - Pastikan mesin bekerja dengan baik.
                                        Gambar Posisi Spesimen Pada Mesin Uji Tarik
                                             A. Gerakan Mesin Uji Tarik
                                             B. Daerah yang akan mengalami deformasi
                                             C. Lebar daerah yang mengalami deformasi
6. Hidupkan mesin.
7. Amati fenomena fisik yang terjadi selama penarikan.
8. Catat beban maksimum dan beban waktu spesimen patah.
9. Setelah percobaan, matikan pompa dan tutup katup beban.
10. Ukur diameter pada bagian spesimen yang putus dan ukur panjang spesimen setelah putus.
11. Ukur kekerasan pada bagian yang mengalami pengecilan penampang.

Data yang didapatkan pada pengujian tarik :
1. Beban Skala Penuh ( Kgf )
2. Kekerasan Spesimen ( BHN )
3. Panjang Awal ( mm )
4. Diameter Awal ( mm )
5. Panjang Akhir ( mm )
6. Beban Maksimum ( Kgf )
7. Beban Waktu Patah ( Kgf )
8. Diameter Patahan ( mm )
9. Panjang Uji Setelah Patah ( mm )
10. Kekerasan Setelah Pengujian ( BHN )

Rumus yang biasa digunakan :
A. Stress ( Tegangan Mekanis ) 

   σ = F/A 
     F = gaya tarikan, A = luas penampang  

B. Strain ( Regangan ) 

   ε = ΔL/L   
     ΔL = Pertambahan panjang, L = Panjang awal 
 
C. Hubungan antara stress dan strain dirumuskan:

     E  =  σ/ε



:sf: 






1 komentar: